Kenapa Kue Cucur Selalu Jadi Favorit di Pasar Tradisional? Ini Alasannya

Kenapa Kue Cucur Selalu Jadi Favorit di Pasar Tradisional? Ini Alasannya

Pernah nggak sih, pagi-pagi ke pasar tradisional dengan niat cuma belanja sayur, tapi pulangnya malah nenteng plastik berisi kue cucur hangat? Rasanya hampir semua orang pernah mengalami hal itu. Di antara deretan jajanan pasar lainnya, kue cucur selalu punya tempat tersendiri di hati pembeli. Sederhana, tidak ribet, tapi entah kenapa selalu menggoda.

Lalu, kenapa kue cucur selalu jadi favorit di pasar tradisional? Jawabannya bukan cuma soal rasa.

Rasa Manis yang Akrab Sejak Dulu

Salah satu alasan utama kue cucur digemari adalah rasanya yang akrab di lidah. Manis dari gula merah berpadu dengan tekstur empuk di bagian tengah dan pinggiran yang renyah. Tidak berlebihan, tidak bikin enek. Rasanya “pas”, seperti rasa jajanan masa kecil yang sulit dilupakan.

Bagi banyak orang, makan kue cucur bukan sekadar ngemil, tapi juga nostalgia. Setiap gigitan membawa ingatan tentang pagi hari sebelum berangkat sekolah atau menemani orang tua ke pasar.

Harga Terjangkau, Semua Bisa Menikmati

Di tengah naik-turunnya harga bahan pokok, kue cucur tetap menjadi jajanan yang ramah di kantong. Dengan harga yang relatif murah, siapa pun bisa membeli. Inilah yang membuat kue cucur selalu dicari, dari anak-anak sampai orang tua.

Pasar tradisional adalah tempat berkumpulnya berbagai kalangan, dan kue cucur berhasil menjembatani semuanya tanpa sekat.

Dibuat Segar Setiap Pagi

Keunikan lain dari kue cucur adalah proses pembuatannya. Banyak penjual yang menggoreng kue cucur langsung di tempat atau membuatnya subuh hari. Aroma kue cucur yang baru matang sering kali menjadi “panggilan tak terlihat” bagi pengunjung pasar.

Melihat adonan dituangkan ke minyak panas, lalu mengembang perlahan dengan serat alami di tengahnya, memberi sensasi tersendiri yang tidak bisa digantikan oleh jajanan modern.

See also  Wedang Seruni dan Cara Membuatnya: Cerita Hangat dari Cafe Kecil

Simbol Jajanan Pasar yang Otentik

Kue cucur bukan sekadar makanan, tapi simbol. Ia merepresentasikan kesederhanaan, kejujuran, dan kehangatan pasar tradisional. Tidak perlu kemasan mewah atau topping berlebihan, kue cucur tetap percaya diri dengan bentuk dan rasanya.

Di tengah gempuran jajanan kekinian, keberadaan kue cucur justru menjadi pengingat bahwa yang sederhana sering kali lebih bertahan lama.

Kesimpulan

Kue cucur selalu jadi favorit di pasar tradisional karena perpaduan rasa yang familiar, harga yang terjangkau, kesegaran produksi, dan nilai nostalgia yang kuat. Ia bukan hanya mengenyangkan perut, tapi juga menghangatkan kenangan.

Tak heran, selama pasar tradisional masih hidup, kue cucur akan selalu punya tempat di atas tampah dan di hati para penikmatnya.

1 Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *